Jumat, 31 Juli 2009
Kamis, 30 Juli 2009
DAKANTAS
Tenun Dakantas
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penenunan :
a. Proses penggulungan
menggulung benang
b. Proses menyusun
menyusun benang menjadi bentuk lembaran
c. Proses melipat
setelah disusun lembaran benang dilipat
d. Proses menentukan motif
menentukan motif agar ukurannya sama dengan membagi-bagi lembaran benang
e. Proses mengikat
f. Proses pencelupan
setelah dilakukan pencelupan selanjutnya dilakukan proses melepas ikatan
g. Proses penenunan
h. Hasil yang siap dipasarkan
Rompi : Rp. 300.000,-
Kemban: panjang 2 m, lebar 20 cm Rp. 250.000,-
Dasi : Rp. 50.000,-
Syal : Rp. 25.000,-
Kain sarung Pendek : Rp. 300.000,-
Kain sarung panjang : Rp. 1.000.000,-
Taplak meja kecil : Rp. 50.000,-
Kopiah : Rp. 50.000,-
Selendang : panjang 1,5 m/lebar 10 cm Rp. 50.000,-
Selampai : panjang 1,5 m/lebar 25 cm Rp. 150.000,-
Lembaran : panjang 1,5 m/lebar 55 cm Rp. 250.000,-
Tas : Rp. 50.000,-
CP: 085245873112
@mail: to2wira1@yahoo.co.id
CP: 08125651566
@mail: purwantopts@gmail.com
Jumat, 10 Juli 2009
DAKANTAS
DAKANTAS, adalah kelompok pengerajin kain tenun ikat yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Dakantas berdiri pada tanggal 7 Juli 2007, yang merupakan hasil perpecahan dari kelompok pengerajin kain tenun ikat Putussibau sebelumnya, yang bernama 6 (enam) Sekawan. Dan berawal dari kelompok 6 Sekawanlah mereka belajar membuat kain tenun khas Daya’Kantu’yang sudah hampir punah.
kain tenun dalam bentuk selendang
6 Sekawan yang didirikan sekitar bulan maret/mei 2004 itu telah menghasilkan pengerajin kain tenun ikat yang terampil dan berdedikasi untuk melestarikan dan mengembangkan seni kerajinan yang hampir punah tersebut. Disamping pelestarian, kerajinan ini juga memiliki prospek ekonomi dengan nilai jual yang cukup tinggi bagi masyarakat setempat, cukup untuk membantu perekonomian keluarga dari para pengerajin.
6 Sekawan terpecah menjadi 3 kelompok yaitu: kelompok Uli, kelompok Mul, dan kelompok Dakantas. Semua kelompok tersebut bergerak dibidang kerajinan kain tenun ikat yang mandiri dan berkembang. Kelompok Dakantas Terdiri dari 5 orang anggota utama diantaranya: Ibu Maria Nurasri, ibu Romiana Tani, ibu Valentina Hera, ibu L. Rindau, dan ibu Naca Salmah ( ketua kelompok DAKANTAS )
DAKANTAS dengan kepanjangan DAya’ KANtu’ ASli maksudnya adalah kelompok yang melestarikan dan mengembangkan seni kerajinan dari budaya suku Daya’Kantu’. Tidaklah semua dari anggota kelompok ini suku Kantu’, namun mereka sepakat hanya mengembangkan corak dari seni budaya daya’Kantu’. Ini terlihat dari hasil kerajinan mereka yang hanya menampilkan motif-motif lukisan kantu’. Motif daya’ memang terkenal kaya dengan gaya nya yang sangat “melukis”, di Indonesia hanya suku daya’lah yang memiliki corak anyaman, ukiran, dan tenunan yang motif nya “Melukis”. Corak motif seni daya’sangat khas dan berbeda dengan motif suku lainnya, gaya lukisannya yang meliuk sarat menceritakan perjalanan dari sebuah kebudayaan suku daya’ terdahulu.
berikut adala beberapa jenis tenunan khas daya'kantu'
nama motif: Ncerebung kukut sekali ngaet
"nawar urang bekaban" melambangkan seseorang yg menawarkan diri untuk berteman/orang yg mencari teman : bisa dalam keadaan merantau
nama motif : Manusia
Motif ini melambangkan 'kepintaran'
nama motif: Igik Beras
melambangkan mata ulat
Kamis, 09 Juli 2009
DAKANTAS
Dakantas (Daya' Kantu' Asli)
Dakantas adalah nama sebuah kelompok pengerajin kain tenun yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu,tepatnya didaerah Putussibau-Kalimantan Barat.
Putussibau terletak diujung propinsi Kalbar,dimana terdapat banyak sekali seni-seni kerajinan yang berkaitan erat dengan kebudayaan penduduk setempat. Daya'Kantu' inilah salah satu suku daya' yang terdapat di daerah paling hulu dari Prov.Kalbar. Pada blog ini kami akan menampilkan hasil-hasil kerajinan dari suku daya' kantu': mulai dari anyam-anyaman, senjata khas Mandau,alat-alat musik tradisional, dan kain tenun ikat khas kantu' dari kelompok DAKANTAS.